Langsung ke konten utama

PURHADI Modul keperawatan Keluarga

Modul askeb keluarga yang pertama di kampus An Nur Purwodadi
MODUL
KEPERAWATAN KELUARGA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN-NUR PURWODADI
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN 
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
PROGRAM STUDI S I     KEPERAWATAN

          

Editor
Purhadi, S. Kep. Ns

           
          SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN-NUR PURWODADI
     2011



































ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA






Editor :
PURHADI, S. Kep. Ns









SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN-NUR PURWODADI
2011







IDENTITAS MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN-NUR PURWODADI





NAMA MAHASISWA                     :
NIM                                                    :
JENIS KELAMIN                            :
TEMPAT, TANGGAL, LAHIR    :
ALAMAT                                          :



TANDA TANGAN MAHASISWA








(……………………………………)








KATA PENGANTAR



Segala Puji bagi Alloh SWT, Tuhan semesta alam yang telah mencurahkan begitu banyak rahmat dan rezekinya. penulis memujinya dengan pujian orang orang yang bersyukur yang menyadari anugrahnya, kemurahanya, pemberianya, dan nikmatnya yang takkan pernah terhitung. segala puji hanya pada Alloh yang telah menciptakan segala sesuatu dengan sempurna dan penuh keindahan yang menunjukan kesempurnaan aturan dan penciptaan.
Substansi Modul merupakan isi dari mata Kuliah Asuhan Keperawatan Keluarga Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan An-Nur Purwodadi dapat terselesaikan karena limpahan kasih dan sayangnya.
Modul ini disusun sebagai bentuk acuan dan pegangan bagi mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan An-Nur Purwodadi yang sudah menyelesaiak semester sebelumya. Bertujuan untuk lebih memahami teori yang diberikan saat kuliah dan diharapkan dapat mmberikan acuan bagi mahasiswa untuk melaksanakan pembelajaran denagn metode Seven Jump. Selain itu dengan penerapan KBK (kurikulum berbasis kompetensi) yang dilaksanakan, modul ini dapat memberikan jalan bagi proses pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa sehingga dapat memfasilitasi mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan
Atas peran berbagai pihak, Modul  ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh Civitas Akademika STIKES AN-NUR Purwodadi yang memberikan dukungan dan motivasinya.
Penulis menyadari bahwa isi dari Modul ini akan bermanfaat dan dapat dikembangkan jika ada masukan dan kritikan dari para pembaca. Semoga hasil kecil ini dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk upaya peningkatan pendidikan kesehatan.
                                                                                                      penulis



                                                                                                            (Purhadi)






TATA TERTIB SCL
1.      Lima menit sebelum jam jam PBM, mahasiswa harus sudah siap didepan kelas
2.      Bila terlambat 10 menit atau lebih, mahasiswa tidak boleh ikut PBM pada hari itu
3.      Setiap kali akan PBm, diadakan pre tes dengan bahan yang akan dikerjakan, bila tidak lulus, mahasiswa harus mengulang atau menganti pretes pada hari lain
4.      Pada waktu tutorial, mahasiswa tidak boleh meninggalkan tutorial tanpa pembimbing (fasilitator)
5.      Bila mahasiswa merusak/ memecahkan alat, diwajibkan mengganti Alat tersebut paling lambat satu hari sebelum pembelajaran berikutnya
6.      Bila mahasiswa tidak mengikuti tutorial maka tutorial dianggap belum selesai atau tidak mempunyai nilai tutorial
7.      Jika mahasiswa berhalangan hadir saat proses pembelajaran, maka dianggap gugur atau tidak mempunyai nilai proses pembelajaran























BAB I
PENDAHULUAN

A.    Diskripsi singkat
Modul keperawatan keluarga merupakan salah satu modul pembelajaran yang digunakan oleh mahasiswa STIKES Annur purwodadi. Modul ini memberikan arahan kepada mahasiswa secara individu maupun berkelompok untuk mencapai kompetensi yang diharapkan setelah menyelesaikan modul.

B.     Petunjuk penggunaan
1.      Bacalah dengan cermat modul ini sebelum mengikuti perkuliahan
2.      Ikuti petunjuk petunjuk secara khusus dalam pembelajaran tiap pertemuan
3.      Gunakan evaluasi dalam pencapaian kompetensi
C.    Sistematika
BAB I   pendahuluan
BAB II  panduan materi ajar
BAB II  Panduan latihan





















BAB II  PANDUAN MATERI AJAR

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA







Disusun oleh :
PURHADI, S. Kep. Ns









SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN-NUR PURWODADI
2011


KELUARGA Merupakan unit terkecil yang merupakan kllien kep. Kesh anggota klg yg menjadikankeseimbangan kualitas kehidupan klg
Duvall dan logan  (1986)
Sekumpulan orang dg ikatan perlkawinan, klahiran, adopsi dg tuj menciptakan, mempertah bud, dan meningkatkan perkemb fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota klg
Bailon dan Maglaya (1978)
2 /lebih individu yang hdp dlm satu rumah tangga karena ada hub. Darah perkawinan atau adopsi
DEPKES RI (1988)
Unit terkecil dari masy. Yg terdiri atas kepala klg dan beberapa orang yg berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
Keluarga adalah sekumpulan dua orang atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalamnya peranannya masing masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan (bailon&maglaya)
Dari definisi diatas dapt ditarik kesimpulan bahwa klg adalah :
         Unit terkecil masy
         Terdiri dari 2 orang atau lebih
         Adanya ikatan perkawin’ & pertalian darah
         Hidup dalam satu rumah tangga
         Dibawah asuhan seorg kpl rumah tangga
         Berinteraksi diantara sesama anggota klg
         Setiap anggota klg mpy peran masing 2
         Menciptakan mempertahankan suat kebud
Berdasarkan pemenuhan kebutuhannya, di Indonesia terwujudnya Keluarga Sejahtera, ini dikelompokkan menjadi :
  1. Keluarga Prasejahtera
adl klg yg blum dpt memenuhi keb dasar scr minimal, yi keb agama, pangan, ppn, dan kesh, ato klg yg blum dpt memenuhi salah satu ato lebih indikator KS Tahap1.
Keluarga Sejahtera Tahap I
Adl klg yg telah dpt memenuhi keb dasar scr minimal, ttp blum dpt memenuhi keseluruhan keb sosial psikologisnya, yi keb pendidikan, KB, interaksi dlm klg, interaksi dg ling TT dan transportasi.
Indikator KS Tahap I:
a.       Melakukan ibadah menurut agama yg dianut
b.      Makan 2 kali sehari ato lebih
c.       Pakaian yg beda utk berbagai keperluan
d.      Lantai rumah bukan dr tanah
e.       Kesh (ank sakit ato PUS ingin ber-KB dibw kesarana/ petugas kesh)


2.      Keluarga Sejahtera tahap II
Adl klg yg telah dpt memenuhi keb dasar scr minimal, ttp blum dpt memenuhi keseluruhan keb sosial psikologisnya, yi keb pendidikan, KB, interaksi dlm klg, interaksi dg ling TT dan transportasi
Indikator KS Tahap I:
1.      Melakukan ibadah menurut agama yg dianut
2.      Makan 2 kali sehari ato lebih
3.      Pakaian yg beda utk berbagai keperluan
4.      Lantai rumah bukan dr tanah
5.      Kesh (ank sakit ato PUS ingin ber-KB dibw kesarana/ petugas kesh)
3.      Keluarga Sejahtera tahap II
Adl klg yg telah dpt memenuhi keb dasr scr minimal serta telah memenuhi sluruh keb sosial psikologisnya, ttp belum dpt memenuhi keb pengembangan, yi keb menabung dan memperoleh informasi.
Indikator :
1.      Melaksanakan ibadah mnrt agama yg dianut
2.      Makan 2 x sehari ato lebih
3.      Pakean yg beda utk berbagai keperluan
4.      Lantai rumah bukan dr tanah
5.      Kesh (ank sakit ato PUS ingin ber-KB dibw kesarana/ petugas kesh)
6.      Anggota klg melaks ibadah scr teratur mnt agm yg dianut
7.      Mkn daging/ikan/telur sbg lauk paling kurang sekali dlm seminggu
8.      Memperoleh pakean baru dlm 1 thn terakir
9.      Luas lantai tiap penghuni rmh 8m2/org
10.  Anggota klg sehat dlm tiga bln terakhir shg dpt  melaksanakan fungsi masing2
11.  Klg yg berumur 15 th keatas mpy penghasilan tatap
12.  baca tulis latin bagi seluruh anggota klg dws yg berumur 10 sd 60 thn
13.  Ank usia sekolah (7-15 th) bersekolah
14.  Ank hdp 2/>, klg masih PUS, saat ini memakai kontrasepsi
4.      Keluarga Sejahtera Tahap III
Adl klg yg tlh dpt memenuhi seluruh kebutuhan dasar, keb sosial psikologis, dan keb pengembangan, ttp blum dapt memberikan sumbangan (kontribusi) yg maximal thdp masy scr teratur(dlm waktu t3) dlm bentuk material dan keuangan utk sosial kemasy, juga berperan serta aktif dg menjadi pengurus lembaga kemasy-tan ato yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olahraga, pendidikan dll
Indikator :
1.Melaksanakan ibadah mnrt agama yg dianut
2.Makan 2 x sehari ato lebih
3.Pakean yg beda utk berbagai keperluan
4.Lantai rumah bukan dr tanah
5.Kesh (ank sakit ato PUS ingin ber-KB dibw kesarana/ petugas kesh)
6.Anggota klg melaks ibadah scr teratur mnt agm yg dianut
7.Mkn daging/ikan/telur sbg lauk paling kurang sekali dlm seminggu
8.   Memperoleh pakean baru dlm 1 thn terakir
9.   Luas lantai tiap penghuni rmh 8m2/org
10. Anggota klg sehat dlm tiga bln terakhir shg dpt  melaksanakan fungsi masing2
11. Klg yg berumur 15 th keatas mpy penghasilan tatap
12. Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota klg dws yg berumur 10 sd 60 thn
13. Ank usia sekolah (7-15 th) bersekolah
14. Ank hdp 2/>, klg masih PUS, saat ini memakai kontrasepsi
15. Upy klg utk meningkatkan/me+ pengetahuan agama
16. Klg mpy tabungan
17. Makan bersama paling kurang sekali sehari
18. Ikut serta dalam kegiatan masy
19. Rekreasi bersama/penyegaran paling kurang dlm  bln
20. Memperoleh berita dr surat kabar, radio. TV dan mjlh
21. Anggota klg mampu menggunakan sarana transportasi
5.      Keluarga SejahteraTahap III plus
Adl klg yg telah dpt memenuhi seluruh kebnya, baik yg bersifat dasar, sosial psikologis, maupun pengembangan, serta telah mampu memberikan sumbangan yg nyatadan berkelanjutan bagi masy.
Indikator :
1.      Melaksanakan ibadah mnrt agama yg dianut
2.      Makan 2 x sehari ato lebih
3.      Pakean yg beda utk berbagai keperluan
4.      Lantai rumah bukan dr tanah
5.      Kesh (ank sakit ato PUS ingin ber-KB dibw kesarana/ petugas kesh)
6.      Anggota klg melaks ibadah scr teratur mnt agm yg dianut
7.      Mkn daging/ikan/telur sbg lauk paling kurang sekali dlm seminggu
8.   Memperoleh pakean baru dlm 1 thn terakir
9.   Luas lantai tiap penghuni rmh 8m2/org
10. Anggota klg sehat dlm tiga bln terakhir shg dpt  melaksanakan fungsi masing2
11. Klg yg berumur 15 th keatas mpy penghasilan tatap
12. Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota klg dws yg berumur 10 sd 60 thn
13. Ank usia sekolah (7-15 th) bersekolah
14. Ank hdp 2/>, klg masih PUS, saat ini memakai kontrasepsi
15. Upy klg utk meningkatkan/me+ pengetahuan agama
16. Klg mpy tabungan
17. Makan bersama paling kurang sekali sehari
18. Ikut serta dalam kegiatan masy
19. Rekreasi bersama/penyegaran paling kurang dlm  bln
20. Memperoleh berita dr surat kabar, radio. TV dan mjlh
21. Anggota klg mampu menggunakan sarana transportasi
22. Memberikan sumbangan scr teratur (waktu t3) dan sukarela dlm bentuk materiel kpd masy
23. Aktif sbg pengurus yayasan/pantai

Keluarga miskin
Adl klg yg dibentuk berdasarkan atas perkawinan yg sah, yg tdk mampu memenuhi keb dasar hidup materiel yg layak khususnya di bidang kesh, pendidikan, sandang, dan pangan
(mnrt instruksi pres 1996) Klg prasejahtera dan klg sejahteraI

Indikator (mnrt BKKBN):
1.      Tidak bisa makan 2 kali/hr ato lebih
2.      Tdk bisa menyediakan daging/ikan/telur sbg lauk pauk paling kurang seminggu sekali.
3.      Tdk bisa memiliki pakaian yg berbeda u setiap aktifitas
4.      Tdk bisa memperoleh pakaian baru minimal sati stel setahun sekali.
5.      Bagian terluas lantai rumah dari tanah
6.      Luas lantai rumah kurang dr delapan meter persegi u setiap penghuni rumah
7.      Tdk ada anggota klg berusia 15th mpy pengh tetap
8.      Bila ank sakit/PUS ingin ber-KB tdk bs ke fasilitas kesh
9.      Ank berusia 7-15th tdk bersekolah



STURKTUR  KLG
  1. PATRILINEAL : Klg sedarah yang terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hub itu disusun melalui jalur ayah
  2. MATRILINEAL : Klg sedarah yang terdiri sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hub itu disusun melalui jalur ibu 
  3. MATRILOKAL : Sepasang suami istri yang tinggal bersama klg sedarah istri
  4. PATRILOKAL : Sepasang suami istri yang tinggal bersama sedarah ayah
  5. KELUARGA KAWINAN : Hub. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan klg &bbrp sanak saudara yg menjadi bagian klg karena adanya hub suami / istri

Ciri2 struktur klg (andrerson carter)
  1. Terorganisasi : saling berhub. Saling ketergantungan antara anggota klg
  2. Adanya keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan ttp mrk juga mpy keterbatasan dalam menjalankan fgs dan tugasnya masing2
  3. Adanya perbedaan dan kekhususan : setiap anggota klg mpy peranan dan fgs masing2

TIPE / BENTUK KLG
  1. Klg Inti (Nuclear Family) adl klg yg terdiri dr ayah, ibu dan anak
  2. Klg Besar (Extended Family) adl klg inti ditambah dg sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dsb.
  3. Klg Berantai (Serial Family) adl klg yg terdiri dr wnt dan pria yg menikah lebih dr satu kali dan merupkan satu klg inti
  4. Klg duda / janda (single family)adl klg yg terjadi krn perceraian atau kematian
  5. Klg berkomposisi (composite) adl klg yg perkawinanya berpoligami dan hidup scr bersama
  6. Klg Kabitas ( Cahabitation) adl dua org mjd satu tanpa pernikahan ttp membentuk suatu klg

Pemegang kekuasaan dlm klg
  1. Patrilokal, yg dominan dan memegang kekuasaan dlm klg adal pihak ayah
  2. Matrilokal, yg dominn dan memegang kekuasaan dalm klg adl pihak ibu
  3. Egualitarian, yg memegang kekuasaan dlm klg adl ayah dan ibu

Peranan klg
1.      Mgbrk perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yg berhub dg individu dlm posisi dan situasi t3
2.      Peranan indiv dlm klg disadari oleh harapan dan pola perilaku dr klg, klp, dan masy

Peran yg terdapt dlm klg :
  1. Peranan ayah : sbg suami dr istri dan anak2, berperan sbg pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sbg kep klg, sbg angg dr klp sosnya serta sbg angg masy dr lingk nya
  2. Peranan ibu : sbg istri dan ibu dr anak2nya, berperan sbg pengurus RT
sbg pengasuh dan pendidk, pelindung dan sebgai salah satu klp dr peranan sosnyaserta sbg angg masy dr lingknya disamping itu ibu dapat berperan sbg pencari nafkah tambahan dlm klg.
  1. Peranan anak : anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dg tingkat perkembangnya baik fisik mental sosai dan spiritual

TIPE KLG ( FAK ILMU KEP UI )
A. TIPE KLG TRADISIONAL
1.      Klg inti : suatu RT yg terdiri dr suami,           istri dan anak ( kandung dan angkat)
2.      Klg besar: klg inti ditambah dg klg    lain yg mpy hub darah, misal kakek,nenek,paman,    bibi.    
3.      Klg Dyad : suatu RT yg terdiri dr      suami istri tanpa anak
4.      Single parent: suatu RT yg terdiri dr satu orang tua dg anaknya (kandung atau angkat). Krn perceraian/kmatian
5.      Single adult: Suatu RT yg hanya        terdiri dr seorang dewasa
6.      Klg usila : suatu RT yg terdiri dr suami          istri yg berusia lanjut
B. TIPE KLG NON TRADISIONAL
  1. Commune family : lebih satu klg tanpa pertalian darah hidup serumah
  2. Orang tua (ayah-ibu) yg tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dlm satu RT
  3. Homosexual, yi dua indiv yg sejenis hidup bersama dlm satu RT
FUNGSI KELUARGA
1.      Fungsi biologis :
            a. ut meneruskan keturunan
            b. memelihara &membesarkan anak 
            c. memenuhi kebutuhan gizi klg
            d. memelihara &mrawat anggt klg
2.      Fsg Psikologis
            a. mberik kasih sayang &rasa aman
            b. mberik phatian diantara anggt klg
 c. mbina pendewasaan kpribadian angg klg
3.      Fgs Sosialisasi
            a. Membina sosialisasi pd anak
            b. membentuk norma2 tingkah laku sesuai dg tingkat perkembangan anak
            c. meneruskan nilai2 budaya klg
4.      Fgs ekonomi
            a. mencari sumber2 penghasilan ut memenuhi kebut klg
            b. pengaturan penggunaan penghasilan klg ut kebut klg
c. Menabung ut memnuhi kebut2 klg dimasa yg akan datng misal
pendidikan
 anak2 jaminan hari tua dsb
5.      Fgs Pendidikan
            a. meyekolahkan anak
            b. mempersiapkan anak ut kehidupan dws yg akan datang dlm memnuhi
 perany sbg or dws
            c. mendidik anak sesuai dg tingkat2 perkembangan
6.      Fgs sosialisasi anak. Tugas klg dalm menjalankan fgs ini adl bgmn klg mensiapkan anak mjd anggt masy yg baik
7.      Fgs perlindungan. Adl melindungi anak dr tindakan2 yg tidak baik, shg anggt klg merasa terlindungi dan merasa aman
8.      Fgs perasaan. Adl menjaga secara instuitif, merasakan perasaan dan suasana anak dan angtt yg lain dlm berkomunikasi dan berinteraksi antara anggt klg shg saling pengertian satu sama lain dlm menumbuhkan keharmonisan dlm klg.
9.      Fgs religius adlh memperkenalkan dan mengajak anak dan klg yg lain dlm kehidupan beragama, dfan tugas kep klg utk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yg mengatur kehidupan lain setelah di dunia ini.
10.  Fgs rekreasi. Tugas klg dlm fungsi rekreasi ini tidak selalu hrs pergi ke tempat rekreasi, ttp yg penting bgmmn menciptakan suasana yg menyenangkan dlm klg shg dpt menciptakan keseimbangan kepribadian masing2 anggotany. Rekreasi dpt dilakukan di rumah dg cara nonton TV bersma, bercerita ttg pengalaman masing2 dsb
11.  Fgs perawatan kesehatan
Utk Mencegah tjdnya g3 kesh dan / merawat anggt klg yg sakit. Kmampuan klg dlm mberikan asuhan kesehtn mempengaruhi status kesh klg. Kesanggupan klg melaksanak pemeliharaan kesh dpt dilihat dr tugas kesh klg yg dilaksanakan. Klg yg dpt melaksanakn tugas kesh berarti sanggup menyelesaikan mslh kesh klg.
Tugas kesh klg
1.      Kemampuan klg mengenal masalah kesh
2.      Kmpan klg Membuat/mengambil  keputusan tindakan kesh yg tepat
3.      Kmpan klg merawat anggt klg yg sakit
4.      Kmpuan klg memanfaatkan atau memodifikasi ling
5.      Kmpuan klg memanfaatkan fasilitas kesh 
Dari berbagai fgs diatas ada 3 pokok  sbb:
  1. Asih : memberikan kasih sayang, perhatian, ras aman, kehangatan kpd anggt klg shg memungkinkan mrk tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhan
  2. Asuh : menunjukan kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya slalu terpelihara, shg diharapkan menjadik mrk anak2 yg sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual 
  3. Asah : memenuhi kebut pendidkan anak, shg siap menjadi mns dws yg mandiri dlm memeprsiapkan masa depanya.

TAHAP2 DAN TGS PERKEMBANGAN KLG
Setiap klg melalui tahapn perkrmbangan scr unik, namun seluruh klg mengikuti pola yg sama. Tiap tahap perkembangan membutuhkan tugas atau fungsi klg agar dapt melalui tahap tsb dg sukses.

Thap dan tgs pkembg klg menurut Duval dan Miller (1998):
1.      Keluarga baru menikah
tahap ini dimulai dr pernikahan, yg dilanjutkan dlm mbentuk rumah tangga
Tugas perkembanganya
  1. Mbina hub intim yg mmuaskn
  2. Mbina hub dg klg lain, teman, klp sos
  3. Mdiskusikn rencana memiliki ank
2.      Tahap kelahiran anak pertama
klg yg mnantik klahirn dimulai dr khamiln smpai klahirn anak pertama dan berlanjut smpai ank pertama berusia 30 bln. Khamilan dan kelairan bayi perlu dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan yg penting.
Tahap Perkembangan : Kelahiran “Child bearing” (kelairan anak pertama)
Tugas Perkembangan :
         Persiapan mjd ortu
         Adaptasi dg perub anggt klg peran, interaksi, hub sexual dan kegiatanya
         Mempertahankan hub yg memuaskan dg pasangan
3.      Klg dg anak prasekolah
Tahap ini dimulai saat klahiran anak pertama berusia 2,5 th dan berakhir saat anak berusia 5 th.
TahapPkembangan : Klg dg anak pra sekolah
Tugas perkembangan :
         Memenuhi kebt anggt klg spt t tinggal, privasi dan rasa aman
         Mbantu anak utk bersosialisasi
         Badaptasi dg ank yg baru lahir, smtarakeb ank yg lain juga hrs terpenuhi
         Mpertahankan hub yg sehat baik didlm maupun diluar klg
4.      Klg dg anak sekolah
Tahap ini dimulai saat ank sekolah pd usia enam tahun dan berakir pd usia 12 th. Pd fase ini umumnya klg mencapai jumlah anggt klg maksimal, shg klg sangat sibuk. Selain aktivitas disekolah, masing2 anak memiliki aktivitas dan minat sendiri. Termasuk ortu
Tahap pkembangan : Klg dg anak sekolah
Tugas perkembangan :
         Mbantu sosialisasi ank: tetangga, sekolah d lingk
         Mempertahank keintiman klg
         Memenuhi keb d biaya kehidupan yg smkin meningkat, termasuk keb. Utk meningkatkan kesh anggt klg
5.      Klg dg anak remaja
Tahap ini dimulai pd saat ank pertama berusia 13 th dan biasanya berakir sampai 6-7 th kmdn, yi pd saat ank meninggalk rumah ortu. Yuj klg ini adl melepas ank remaja dan memberi tgg jwb serta kebebasan yg besar utk mempersiapkan diri mjd lebih dewasa
Tahap pkembangan : Klg dg anak remaja
Tugas perkembangan :
         Mberik kebebasan yg seimbang dg tgg jwb mengingat remaja yg sudah bertambah dws d meningkat otonominya
         Mempertahank hub yg intim dlm klg  
         Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
         Perubahan sistem peran dan peraturan utk tumbang anak
6.      Klg dg ank dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pd saat ank yg terakhir meninggalkan rumah. Lama tahp initergantung dr jumlah anak dlm klg atau jika ada ank yg belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama ortu. Tujuan utama pd tahap ini adl mengorganiasasi kembali klg utk tetap berperan dlm melepas ank utk hidup sendiri.
Tahap pkembangan : Klg dg anak dws (pelepasan)
Tugas perkembangan :
         Memperluas klg inti mjd klg besar
         Mempertahankan keintiman pasangan
         Membantu ortu suami/istri yg sedang sakit dan memasuki masa tua
         Membantu ank utk mandiri di masy
         Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
7. Klg usia pertengahan
Tahap ini dimulai pd saaqt ank yg terakir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pd beberapa pasangan fase ini dirasakan sulit krn mslh lanjut usia, perpisahan dg ank dan perasaan gagal sbg ortu. Utk mengatasi hal tsb klg perlu melakukan tugas2 perkembangan sbb:
Tahap pkembangan  : Klg usia pertengahan
Tugas perkembangan :
         Mempertahank kesh
         Memepertahank hub yg memuask dg teman sebaya dan ank2
         Meningkatk keakraban pasangan
8. Klg usia lanjut
Tahap trakhir perkembangan klg ini dimuali saat salah satu pasangna pensiun, berlanjut saat satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal. Proses lanjut usia dan pensiun merupakan realitas yg tidak dpt dihindari krn berbagai streesor dan kehilangan yg hrs dialami klg.
Tahap pkembangan : Klg usia lanjut
Tugas perkembangan :
         Mempertahankan suasana rumah yg menyenangkan
         Adaptaswi dg perub kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan
         Mpertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
         Mempertahankan hub dg anak dan sosial masy
         Melakukan life review














PROSES KEPERAWATAN KELUARGA







Disusun oleh :
PURHADI, S. Kep. Ns









SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN-NUR PURWODADI
2011





PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.
Keperawatan keluarga adalah suatu proses yang menyediakan asuhan keperawatan pada keluarga dalam lingkup praktik keperawatan.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan tahapan tahapan proses keperawatan.
Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling bergantungan satu sama lainnya dan bersifat dinamis, dan disusun secara sistematis untuk menggambarkan perkembangan dari tahap yang satu ke tahap yang lain.

Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi :
1.       Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga
          Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah :
           a. Mengidentifikasi data demografi dan sosiokultural
           b. Data lingkungan
           c. Struktur dan fungsi keluarga
           d. Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
           e. Perkembangan keluarga
           Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai
           anggota keluarga adalah     pengkajian :
          a. Fisik
          b. Mental
          c. Emosi
          d. Sosial
          e. Spiritual
2.      Perumusan diagnosis keperawatan
3.      Penyusunan perencanaan
Perencanaan disusun dengan berdasarkan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya        keluarga, dan menyeleksi intervensi keperawatan.
4.   Pelaksanaan asuhan keperawtan
Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat dan pemerintah.
5.   Evaluasi
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Prinsip Pemberian Asuhan Keperawatan pada Keluarga
1.       Bekerjasama dengan keluarga secara kolektif
2.      Mulai sesuai dengan kemauan keluarga
3.      Sesuaikan NCP dengan tahap perkembangan keluarga
4.      Terima dan akui struktur keluarga
5.      Penekanan pada kemampuan keluarga.
Keluarga keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan antara lain:
1.      Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah :
§  Tingkat social ekonomi rendah
§  Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri
§  Keluarga dengan penyakit keturunan
2.      Keluarga dengan ibu resiko tinggi kebidanan yaitu:
§  Waktu hamil umur ibu kurang dari 16 tahun atau lebih 35 tahun
§  Waktu hamil menderita kekurangan gizi atau anemi
§  Primipara atau multipara
§  Riwayat persalinan dengan komplikasi
3.      Keluarga dengan anak
§  Lahir prematur
§  Berat badan sukar naik
§  Lahir dengan cacat bawaan
§  Asi ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi
§  Ibu menderita penyakit menular
4.      keluarga mempunyai masalah dalam hubungannya antara anggota keluarga
§  anak yang tidak dikehendaki dan mencoba untuk digugurkan
§  sering timbul cekcok
§  ada anggota keuarga yang sering sakit
§  salah satu orang tua (suami atau istri) meninggal, cerai, atau lari meninggalkan rumah

Tujuan umum asuhan keperawatan keluarga adalah meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan secara mandiri
Tujuan khusus asuhan keperawatan keluarga adalah meningkatkan kemampuan keluarga dalam 5 tugas pemeliharaan kesehatan keluarga  yaitu:
1.      Mengenal masalah kesehatan
2.      Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
3.      Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
4.      Kemampuankeluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
5.      Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Tanggung jawab perawat dalam asuhan keperawatan keluarga adalah:
1.            Memberikan pelayanan secara langsung : pelayanan keperawatan dapat meliputi pengkajian fisik/psikososial, menunjukan pemberian tindakan secara trampil dan memberikan intervensi.
2.            Dokumentasi : pendokumnetasian yang dilakukan selama perawatan dirumahsangat penting untuk melihat kemajuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya
3.            Koordinasi antar pelayanan dan manajemen kasusu : perawat bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan para professional lain dalam memberikan pelayanan kepada keluarga. Perawat menjadi manajer kasus adalah kemampuan mengkaji kebutuhan, menentukan prioritas kebutuhan, mengidentifikasikan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan mengimplementasikan rencana yang disusun.
4.            Menentukan frekuensi dan lama perawatan : frekuensi kunjungan yang dilakukan selama periode waktu tertentu sedangkan lama perawatan adalah lamanya waktu perawatan yang dilakukan dirumah
5.            Advokasi : Tanggung jawab sebagai penasehat bagi klien yang dimaksud adalah peran perawat sebagai penasehat terutama yang berhubungan dengan masalah pembayaran yang terkait dengan pelayanan yang diberikan





















  1. PENGKAJIAN
A.    Data umum
Data ini mencakup
1.      Kepala keluarga (KK)             :
2.      Umur                                       ;
3.      Alamat                                    :
4.      Telepon
5.      Pekerjaan KK                          :
6.      Pendidikan keluarga KK        :
7.      Komposisi keluarga                 :
No
Nama
umur
Jenis
kel
Hub
Kel
KK
Pendidikan
Status Imunisasi
Ket

B
CG
Polio
DPT
Hepatitis

Campak

1
2
3
4
1
2
3
1
2
3





















Genogram:

8.      Tipe keluarga   : menjelaskan mengenai jenis /tipe keluarga   beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan tipe keluarga tersebut.
9.      Suku/ bangsa   : mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
10.  Agama : mengakji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.
11.  Status social ekonomi keluarga: status social ekonomi di tentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainya. Selain itu status soaial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang barang yang dimiliki oleh keluarga
12.  Aktivitas rekreasi keluarga      : rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.

B.     Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1.      Tahap perkembangan keluarga saat ini : ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti
2.      Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : menjelaskan bagaimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga seerta kendala kendalanya.
3.      Riwayat kesehatan inti : menjelaskan riwayat kesehatan keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing masing anggota keluarga dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga.
4.      Riwayat kesehatan keluarga sebelumya : dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri

C.    Data lingkungan
1.      Karakteristik rumah : diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan,jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah, dan denah rumah
2.      Karakteristik tetangga dan komunitasnya : menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk setempat , budaya yang mempengaruhi kesehatan.
3.      Mobilitas geografis keluarga : mobilitas geografis keluarga yang ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat
4.      Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada
5.      system pendukung keluarga: yang termasuk system pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis, atau pendukung dari anggota keluarga dan fasilitas soaial atau dukungan masyarakat setempat

D.    Struktur keluarga
1.      Struktur peran : menjelaskan peran dari masing masing anggota keluarga baik secara formal atau informal
2.      Nilai atau norma keluarga : menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga, yang berhubungandengan kesehatan.
3.      Pola komunikasi keluarga : menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga
4.      Sruktur kekuatan keluarga : kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku

E.     Fungsi keluarga
1.      Struktur ekonomi : mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang pangan dan papan dan memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam upaya meningkatkan status kesehatan keluarga
2.      Nilai mendapatkan status social
3.      Fungsi pendidikan
4.      Fungsi sosialisasi : bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga dann sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma atau budaya dan perilaku
5.      Fungsi pemenuhan (perawatan/ pemeliharaan) kesehatan
Sejauh mana keluarga menyediakan makanan,pakaian dan perlindungan terhadap anggota yang sakit. Pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit, kesanggupan keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga yaitu:
1)      Mengenal masalah kesehatan : sejauh mana keluarga mengenal fakta fakta dari masalah kesehatan meliputi pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah.
2)      Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan : sejauh mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah, apakah masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah yang dialami,takut akan akibat dari tindakan penyakit, mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan, dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada, kurang percaya terhadap tenaga kesehatan dan mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah
3)      Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit : sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakit,mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan, mengetahui sumber sumber yang ada dalam keluarga (anggota kelurga yang bertanggung jawab, keuangan, fasilitas fisik,psikososial), mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit.
4)      Kemampuankeluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat : sejauh mana mengetahui sumber sumber keluarga yang dimiliki, keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan, mengetahui pentingnya higiene sanitasi dan kekompakan antar anggota keluarga
5)      Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan : apakah keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan, memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitas fasilitas kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga
6.      Fungsi religius : menjelaskan tentang kegiatan keagamaaqn yang dipelajari dan dijalankan oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan
7.      Fungsi rekreasi : menjelaskan kemampuan dan kegiatan keluarga untuk melakukan rekreasi secara bersama baik diluar dan dalam rumah, juga kuantitas yang dilakukan
8.      Fungsi reproduksi : mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga , metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga.
9.      Fungsi afektif : mengkaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainya, kehangatan pada keluarga dan keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

F.     Stress dan koping keluarga
1.      Stressor jangka pendek : stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu +- 6 bulan. stressor jangka panjang yaitu yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.
2.      Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor : mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
3.      Strategi koping yang digunakan : strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
4.      Startegi adaptasi disfungsional : adaptasi fungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.





G.    Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan, tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik diklinik
H.    Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada

II.                      DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Perumusan diagnosa keperawatan keluarga dapat diarahkan kepada sasaran individu atau keluarga. Perumusan diagnosis keperawatan keluarga menggunakan aturan yang telah disepakati . Komponen diagnosis keperawatan meliputi (PES) yaitu:
1.      P/Masalah(problem) adalah suatu pernyataan yang tidak terpenuhinya  kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota (individu) keluarga.
Masalah keperawatan sampai saat ini masih menggunakan daftar masalah keperawatan yang dibuat oleh asosiasi perawat amerika (NANDA).
Daftar diagnosis keperawatan keluarga berdasarkan NANDA adalah sebagai berikut:
a.       Masalah lingkungan
b.      Masalah structural
c.       Masalah fungsi afektif
d.      Masalah fungsi social
e.       Masalah fungsi perawatan kesehatan
f.       Masalah koping

2.      E/Penyebab (etiologi) adalah suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan mengacu kepada lima  tugas keluarga yaitu
a.       mengenal masalah kesehatan
b.      mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat,
c.       merawat anggota keluarga yang sakit,
d.      memelihara lingkungan
e.       memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.

3.      S/Tanda dan gejala (Signdan simptom) adalah sekumpulan data subyektif dan obyektif yang diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau tidak langsung yang mendukung masalah dan penyebab.
Perumusan diagnosa keperawatan keluarga sama dengan diagnosa klinik yang dapat dibedakan menjadi 3 yaitu dengan sebutan tipologi
Tipologi dari diagnosis keperawatan keluarga yaitu:
1.      Diagnosis actual (terjadi déficit/gangguan kesehatan) adalah masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga dan memerlukan bantuan untuk segera ditangani dengan cepat.
2.      Diagnosis risiko tinggi (ancaman kesehatan) adalah masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan aktual dapat terjadi dengan cepat apa bila tidak segera mendapat bantuan perawat.
3.      Diagnosis potencial (keadaan sejahtera/wellness adalah statu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatanya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan.

A.    Analisa dan sintesa data (Contoh)
No
Data
Masalah
Penyebab
1



2




B.     Perumusan diagnosa keperawatan (contoh)
No
Diagnosa Keperawatan (PES)
1

2


C.    Penilaian (scoring) diagnosa keperawatan
Scoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosis keperawatan lebih dari satu.     
Skala ini memiliki empat kriteria masing masing kriteria memiliki skor dan bobot yang berbeda disertai dengan pembenaran ayau alasan penentuan skala tersebut:
Pembenaran yang dimaksud adalah:
1.      Pembenaran pada kriteria pertama adalah:
·   pembenaran masalah tersebut perlu segera ditangani apa tidak

2.      Pembenaran pada kriteria ke dua adalah : pembenaran yang ditunjang dengan :
·   Data pengetahuan keluarga atau klien yang ada sekarang, teknologi, dan tindakan untuk menangani masalah
·   Sumber daya keluarga (dalam bentuk fisik, keuangandan tenaga)
·   Sumber daya perawat (pengetahuan, ketrampilan dan waktu)
·   Sumber daya masyarakat (fasilitas,organisasi dan dukungan)
3.      Pembenaran pada kriteria ke tiga :
·   Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah
·   Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu
·   Tindakan yang sedang dijalankan atau tepat untuk memperbaiki masalah
·   Adanya kelompok resiko tinggi untuk dicegah agar tidak aktual dan menjadi parah
4.      Pembenaran pada kriteria ke empat :
·   persepsi keluarga dalam melihat masalah yang ada

Rumus scoring diagnosis keperawatan keuarga
Skor yang diperoleh x bobot
Skor tertinggi
No
Kriteria
Skor
Bobot
pembenaran
1
1.      Sifat Masalah
1)      Actual
2)      Ancaman
3)      Potensial
2.      Kemungkinan masalah dapat diubah
1)      Mudah
2)      Sebagian
3)      Tidak dapat
3.      Potensial masalah untuk dicegah
1)      Tinggi
2)      Cukup
3)      Rendah
4.      Menonjolnya masalah
1)      Masalah berat harus segera ditangani
2)      Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani
3)      Masalah tidak dirasakan

3
2
1

2
1
0

3
2
1

2
1
0
1



2



1



1



Total Skor




D.    Prioritas diagnosa keperawatan (Contoh)
prioritas
Diagnosa keperawatan
skor
1


2





  1. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Apa bila masalah kesehatan sudah teridentifikasi maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana keperawatan sesuai dengan prioritas masalahnya.
Rencana keperawatan keluarga adalah kumpulan tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah kesehatan yang telah diidentifikasi.
Rencana keperawatan yang berkualitas akan menjamin keberhasilan dalam mencapai tujuan serta penyelesaian masalah.
Langkah langkah dalam mengembangkan rencana keperawatan keluarga yaitu:
1.      Menentukan sasaran
2.      Menentukan tujuan
3.      Menentukan pendekatan dan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
4.      Menentukan kriteria dan standart
Kriteria merupakan tanda atau indikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan
Standart merupakan tingkat performent yang diinginkan sesuai dengan tolak ukur untuk membandingkan bahwa perilaku yang menjadi tujuan tindakan tercapai

Rencana asuhan keperawatan keluarga (contoh)

No
Diagnosa
tujuan
Kriteria Evaluasi
Rencana

umum
khusus
kriteria
standart









  1. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga dimana perawat mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga untuk mengadakan perbaikan kearah perilaku yang sehat.
Dalam  membangkitkan minat keluarga dalam berperilaku yang sehat, maka perawat harus memahami teknik tehnik motivasi yang ada dalam tindakan keperawatan keluarga yaitu:
1.      Menstimulasi kesadaran atau penerimaan mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan beberapa cara seperti dibawah ini yaitu:
a.       Memberikan informasi
b.      Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c.       Mendorong sikap dan emosi yang sehat terhadap masalah

2.      Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan beberapa cara seperti dibawah ini yaitu:
a.       Mengidentifikiasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
b.      Mengidentifikasi sumber sumber yang dimiliki keluarga
c.       Mendiskusikan tentang konsekuensi tipe tindakan

3.      Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan beberapa cara seperti dibawah ini yaitu:
a.       Mendemonstrasikan cara perawatan
b.      Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah
c.       Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4.      Membantu keluarga untuk menemukan car bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat dengan beberapa cara seperti dibawah ini yaitu:

a.       Menemukan sumber yang dapat digunakan keluarga
b.      Melakukan perubahanlingkungan keluarga seoptimal mungkin
5.      Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan beberapa cara seperti dibawah ini yaitu:
a.       Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada diligkungan keluarga
b.      Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

Factor penyulit sehingga menghambat minat keluarga untuk bekerja sama melakukan tindakan dapat dinilai dar 2 segi yaitu:
1.      Dari segi keluarga :
a.       Keluarga kurang memperoleh informasi yang jelas atau mendapatkan informasi tetapi keliru
b.      Keluarga mendapatkan informasi tidak lengkap sehingga mereka mereka melihat masalah hanya sebagian
c.       Keliru tidak dapat mengakitkan antara informasi yang diterima dengan situasi yang dihadapi
d.      Keluarga tidak mau menghadapi situasi
e.       Anggota keluarga tidak mau melawan tekanan dari keluarga atau sosial
f.       Keluarga ingin mempertahankan suatu pola tingkah laku
g.      Keluarga gagal mengkaitkan tindakan dengan sasaran atau tujuan upaya keperawatan
h.      Kurang percaya dengan tindakan yang diusulkan perawat
2.      Dari segi perawat
a.       Petugas cenderung menggunakan satu pola pendekatan atau petugas kaku dan kurang fleksibel
b.      Petugas kurang memberikan penghargaan atau perhatian terhadap faktor faktor soaial budaya
c.       Petugas kurang mampu dalam mengambil tindakan atau mengunakan bermacam macam tehnik dalam mengatasi masalah yang rumit

No
Diagnosis
Tujuan Khusus
Tanggal
Implementasi
Evaluasi








  1. EVALUASI
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, akan dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilanya.
Bila tidak atau belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kunjungan ke keluarga melainkan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga

Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara :
Formatif yaitu evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan
Sumatif adalah evaluasi dari semua akhir kegiatan
Tanggal Waktu
Diagnosa
evaluasi


1
S  :
O :
A :
P :

2

S :
O:
A :
P :












BAB III
LATIHAN DAN TUGAS MAHASISWA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Disusun oleh :
PURHADI, S. Kep. Ns

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN-NUR PURWODADI
2011

Soal Kasus untuk tugas mahasiswa diatas (perempuan)
Nyonya Muslimah Umur 37 tahun dengan riwayat G 4 P 2 A 1, pada kunjungan rumah klien dalam keadaan hamil umur 30 minggu dan mengatakan badan terasa lemah, lesu,  Wajah tampak kuning pucat, dan  sering mengalami pusing dipagi hari . dilakukan pemeriksaan HB Sahli 7 gr/dl, capiler refil >3 detik, konjungtifa anemis, pada pemeriksaan TD :120/100 mmHg N :80x/mnt RR: 24x/mnt S 37 C. Tidak ada upaya keluarga terhadap masalah tersebut karena keadaan ekonomi yang sangat rendah sehingga pasien tidak mampu menangani masalah tersebut  . Klien diperiksaan kehamilanya kebidan hanya sekali pada umur kehamilan 12 minggu karena alasan ekonomi. selanjutnya dilakukan pijat ke rumah dukun bayi terdekat dengan biaya murah, sehingga dari klien dan pihak keluarga tidak tahu perkembangan kehamilanya


Soal Kasus untuk tugas mahasiswa diatas (Laki laki)
Tuan sumo umur 45 tahun pada kunjungan rumah pertama mengeluh batuk batuk produktif mengeluarkan dahak, dada terasa sakit dan sesak nafas, badan terasa lemas. Klien menyatakan dahak sangat sulit dikeluarkan dengan reflek batuk. Pada pemeriksaan didapatkan TD 150/90mmHg,S:37,5 RR: 28 x/menit N: 80x/menit, terdapat ronchi, weezing, pernafasan cepat. Keluarga hanya mengharapkan obat yang didapatkan dari puskesmas agar penyakitnya segera sembuh. Menurut keluarga sudah sering berobat keyankes terdekat. Karena Penyakit mbah sumo sudah kambuh empat kali. Didapatkan data lingkungan lantai tanah dari tanah yang berdebu, jendela tidak pernah dibuka, ventilasi dari pintu yang dibuka, disekitar rumah terdapat banyak makanan ternak


       I.      PENGKAJIAN
A.    Data umum
1.      Kepala keluarga (KK)             :
2.      Alamat                                    :
3.      Pekerjaan KK                         :
4.      Pendidikan keluarga KK        :
5.      Komposisi keluarga                 :
No
Nama
Jenis
kel
Hub
Kel
KK
Pendidikan
Status Imunisasi
Ket

BCG
Polio
DPT
Hepatitis

Campak

1
2
3
4
1
2
3
1
2
3















































































































Genogram:








Keterangan:




6.      Tipe keluarga                           :
7.      Suku/ bangsa                           :
8.      Agama                                     :
9.      Status social ekonomi keluarga:
10.  Aktivitas rekreasi keluarga      :

B.     Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1.      Tahap perkembangan keluarga saat ini

2.      Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


3.      Riwayat kesehatan inti

4.      Riwayat kesehatan keluarga sebelumya

C.    Data lingkungan

1.      Karakteristik rumah








Denah rumah







2.      Karakteristik tetangga dan komunitasnya

3.      Mobilitas geografis keluarga


4.      Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

5.      system pendukung

D.    Struktur keluarga
1.      Struktur peran

2.      Nilai atau norma keluarga


3.      Pola komunikasi keluarga

4.      Sruktur kekuatan keluarga


E.     Fungsi keluarga
1.      Struktur ekonomi

2.      Nilai mendapatkan status social


3.      Fungsi pendidikan

4.      Fungsi sosialisasi






5.      Fungsi pemenuhan (perawat/ pemeliharaan) kesehatan
1)      Mengenal masalah kesehatan


2)      Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan


3)      Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit

4)      Kemampuankeluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat


5)      Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan


6.      Fungsi religius

7.      Fungsi rekreasi


8.      Fungsi reproduksi

9.      Fungsi afektif


F.     Stress dan koping keluarga
1.      Stressor jangka panjang dan jangka pendek

2.      Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor


3.      Strategi koping yang digunakan

4.      Startegi adaptasi disfungsional


G.    Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………


H.    Harapan keluarga
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

    II.      DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
A.    Analisa dan sintesa data
No
Data
Masalah
Penyebab
1
Subyektif :


Obyektif:




2
Subyektif:


Obyektif:





B.     Perumusan diagnosa keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan (PES)



















C.    Penilaian (scoring) Tiap tiap diagnosa keperawatan
No
Kriteria
Skor
pembenaran
1
1.Sifat Masalah
1)      Actual
2)      Resiko
3)      Potensial
2.Kemungkinan masalah dapat
    diubah
1)      Mudah
2)      Sebagian
3)      Tidak dapat

3.Potensial masalah untuk dicegah
1)   Tinggi
2)   Cukup
3)   Rendah

4.      Menonjolnya masalah
1)   Masalah berat harus segera ditangani
2)   Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani
3)   Masalah tidak dirasakan




Total Skor



Penilaian (scoring) Tiap tiap diagnosa keperawatan
No
Kriteria
Skor
pembenaran
1
1.      Sifat Masalah
1)     Actual
2)     Resiko
3)     Potensial

2.      Kemungkinan masalah dapat diubah
1)      Mudah
2)      Sebagian
3)      Tidak dapat
3.      Potensial masalah untuk dicegah
1)   Tinggi
2)   Cukup
3)   Rendah

4.      Menonjolnya masalah
1)      Masalah berat harus segera ditangani
2)      Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani
3)      Masalah tidak dirasakan




Total Skor




D.    Prioritas diagnosa keperawatan
prioritas
Diagnosa keperawatan
skor
1



2




 III.      RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No
Diagnosa
tujuan
Kriteria Evaluasi
Rencana

umum
khusus
kriteria
standart
1














2















 IV.      IMPLEMENTASI
No
Diagnosis
Tujuan Khusus
Tanggal
Implementasi
Evaluasi formatif
1















2














    V.      EVALUASI
Tanggal Waktu
Diagnosa
Evaluasi sumatif


1
S  :
O :
A :
P :





2


S :
O:
A :
P :







Komentar

Postingan populer dari blog ini

PURHADI MODUL HOME CARE

PENDAHULUAN SEJARAH HOMECARE Disusun oleh : PURHADI, S. Kep. Ns SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN-NUR PURWODADI 20 12 PENDAHULUAN Pelayanan keperawatan yang berkualitas mempunyai arti bahwa pelayanan yang diberikan kepada individu, keluarga ataupun masyarakat haruslah baik (bersifat etis) dan benar (berdasarkan ilmu dan hukum yang berlaku). Hukum yang mengatur praktik keperawatan telah tersedia dengan lengkap, baik dalam bentuk undang-undang kesehatan, maupun surat keputusan Menkes tentang praktik keperawatan. Dengan demikian melakukan praktik keperawatan bagi perawat di Indonesia adalah merupakan hak sekaligus kewajiban profesi untuk mencapai visi Indonesia sehat tahun 2010. Implementasi praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat sebenarnya tidak harus dilakukan di rumah sakit, klinik, ataupun di gedung puskesmas tetapi dapat juga dilaksanakan dimasyarakat maupun dirumah pasien. Pelayanan keperawatan yang dilkukan dirumah ...

PURHADI modul keperawatan komunitas (PROKEP)

KOSEP ASUHAN KOMUNITAS Disusun oleh : PURHADI, S. Kep. Ns SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN-NUR PURWODADI PROGRAM D III KEBIDANAN SEMESTER 4 2009 Komunitas (WHO) adalah kelompok social yang ditentukan oleh: o    Batas batas wilayah o    Nilai nilai keyakinan o    Minat yang sama o    Serta adanya saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat Keperawatan komunitas (Logan dan Dawkin) adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan lepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. Sasaran keperawatan komunitas o    Individu merupakan anggota keluarga o    Keluarga merupakan unit terkecil da...

PURHADI ALPUKAT BISA MENURUNKAN KOLESTEROL?

Saat ini penderita penyakit jantung cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yang disebabkan seiring kemajuan era globalisasi modern sehingga banyak orang melupakan pentingnya pola hidup sehat dan konsumsi makanan yang sehat yang berakibat pada peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Hiperkolesterolemia merupakan keadaan dimana tingginya kadar kolesterol dalam darah melebihi 200 mg/dl. Hiperkolesterolemia. Terapi jus buah alpukat adalah salah satu penatalaksanaan yang dapat di gunakan untuk menurunkan kadar kolesterol pada seseorang yang mengalami hiperkolesterolemia.